STRATEGI AKUISISI DAN RESTRUKTURISASI

Written on 14.52 by Dimas Sugeng Rachmadi

STRATEGI AKUISISI DAN RESTRUKTURISASI

(REF : STRATEGIC MANAGEMENT, COMPETITIVENESS AND GLOBALIZATION BY MICHAEL A.HITT, R.DUANE IRELAND, ROBERT E.HOSKISSON 1995)


Merger
Merger adalah transaksi dimana dua perusahaan sepakat mengintegrasikan operasi dalam basis kemitraan secara relative karena memiliki sumber daya dan kapabilitas yang secara bersama sama bias menghasilkan keunggulan bersaing yang lebih kuat. Contoh Merger adalah Timer Warner, Merger dari Time Inc dan Warner Communication tahun 1989.
Akuisisi
Akuisisi adalah transaksi dimana sebuah perusahaan membeli pengendalian atau 100 persen kepemilikan perusahaan lain agar bisa lebih efektif menggunakan kompetensi intinya dengan menjadikan perusahaan yang diakuisisi sebagai perusahaan yang mendukung portofolio bisnisnya.
Pengambilalihan (takeover)
Pengambilalihan adalah akuisisi dimana perusahaan tidak mengharapkan adanya penawaran akuisisi dari perusahaan yang mengakusisinya.
Akuisisi Horizontal (Horizontal Acquisition).
Akuisisi Horizontal adalah akuisisi terhadap perusahaan yang bersaing.
Alasan Utama Akuisisi
Alasan utama Akuisisi adalah mencapai kekuatan pasar yang lebih besar. Banyak perusahaan memiliki kompetensi inti, tetapi tidak cukup besar untuk mendayagunakan sumber daya dan kapabilitasnya.
Semakin tinggi hambatan masuk maka semakin besar kemungkinan akuisisi dapat dilakukan untuk memasuki pasar.
Salah satu cara cara yang lazim dilakukan dalam diversifikasi adalah akuisisi. Akuisisi adalah alat yang popular dalam tujuan perluasan pasar dan atau pergerakan di pasar berhubungan dan tidak berhubungan.
Masalah Akuisisi
Beberapa penyebab dari timbulnya masalah pada strategi akuisisi adalah tingginya nilai beli perusahaan sasaran, kesalahan perkiraan mengenai kapabilitas dan strategi, tingginya biaya pelaksanaan akuisisi, dan sulitnya mengintegrasikan perusahaan yang diakuisisi ke dalam perusahaan yang mengakuisisi. Integrasi dua perusahaan setelah diakuisisi menjadi amsalah yang mengganggu.
Integrasi
Beberapa masalah bisa bertambah yang membuat integrasi sulit dilakukan setelah akuisisi dirampungkan. Di antaranya adalah mempertemukan dua budaya perusahaan yang berbeda, menghubungkan system keuangan dan pengendalian yang berbeda, membangun hubungan kerja yang efektif (terutama apabila gaya manajemenya berbeda). Dan memecahkan masalah yang berkaitan dengan perbedaan status eksekutif perusahaan yang diakuisisi.
Alasan Akuisisi : a. Menambah kekuatan pasar, b. Mengatasi hambatan masuk, c. Mempercepat masuk pasar, d. Risiko yang lebih rendah dibandingkan dengan pengembangan produk baru, e. MEningkatkan diversifikasi, f.. Menghindari persaingan.
Masalah Akuisisi : a. Integrasi perusahaan, b. Tingginya harga beli, c. Biaya yang tinggi, c. Salah menilai sinergi.
Biaya Akuisisi
Di era tahun 80 an, Akuisisi dibiayai oleh hutang yang disebut Junk Bond. Junk Bond adalah jenis pembiayaan baru dimana akuisisi yang berisiko dibiayai dengan uang (hutang) yang memberikan pengembalian tinggi kepada peminjam (menunjuk kepada pemegang obligasi-bond holder).
Penyebab Kinerja Buruk Akuisisi : a. Diversifikasi berlebihan, b. Absorbsi energi manajerial, c. Hutang yang berlebihan, e. Ukuran yang terlalu besar, f. Akuisisi yang dipandang sebagai pengganti inovasi.
Sifat Akuisisi yang berhasil :
Seleksi yang penuh pertimbangan dan hati hati terhadap perusahaan sasaran dan pelaksanaan negosiasi . Hasil Pemilihan perusahaan sasaran yang tepat untuk menghasilkan sinergi dan menghindari overpayment.
Praseleksi perusahaan sasaran dan membentuk hubungan kerja sebelum akuisisi. Hasil memudahkan kecepatan dan efektifitas integrasi.
Kekenduran keuangan (slack) perusahaan yang mengakuisisi dan diakuisisi. Hasil Memungkinkan pembiayaan akuisisi yang lebih rendah dan hemat.

If you enjoyed this post Subscribe to our feed

No Comment

Posting Komentar