KEKUASAAN KORPORAT

Written on 14.57 by Dimas Sugeng Rachmadi

KEKUASAAN KORPORAT
(REF : COMPETITIVENESS AND GLOBALIZATION BY MICHAEL A.HITT, R.DUANE IRELAND, ROBERT E.HOSKISSON: CHAPTER 9-EDITION 1995)



1.1 PEMISAHAN KEPEMILIKAN DAN KONTROL MANAJERIAL
Korporasi publik modern didasarkan pada pemisahan antara kepemilikan dan kontrol manajerial yang efisien. Pemegang saham membeli saham dan memberi hak kepada mereka untuk memperoleh penghasilan (sisa keuntungan) dari pengoperasian perusahaan setelah dikurangi biaya – biaya. Hakikat kontrak korporasi milik publik memiliki beban resiko bagi pemegang saham, sementara manajer memegang spesialisasi dalam pengembangan strategi dan pengambilan keputusan.
Diversifikasi produk mendatangkan dua keuntungan bagi manajer yang tidak dapat dinikmati pemegang saham. Pertama diversifikasi dan besarnya perusahaan mempunyai hubungan positif, sebagaimana juga besarnya perusahaan dan kompensasi eksekutif.
Resiko ketenagakerjaan manajer (manajerial employment risk) ialah resiko kehilangan pekerjaan, kehilangan kompensasi, atau kehilangan reputasi manajer.
Arus kas bebas (free cash flow) adalah sumber keuangan yang dihasilkan setelah melakukan investasi di semua proyek yang memiliki nilai netto positif saat ini dalam ciri produk perusahaan itu saat ini.
Mekanisme kekuasaan yang dirancang untuk memantau dan mendorong manajer mengambil keputusan strategis yang memihak kepentingan terbaik pemegang saham.
Konsentrasi Kepemilikan didefinisikan oleh jumlah pemilik dengan blok besar (biasanya mereka yang memegang lima persen atau lebih saham yang diterbitkan) dan seluruh presentasi yang dipegang oleh pemilik blok besar saham ini.
Pemilik Institusional ialah institusi intitusi keuangan, seperti dana saham bersama dan dana pensiun, yang mengontrol posisi pemegang saham terbesar.
Kompensasi Eksekutif ialah mekanisme kekuasaan yang berusaha mensejajarkan kepentingan manajer dan pemilik lewat gaji, bonus, dan khususnya kompensasi insentif jangka panjang, seperti pemilikan saham.
Pasar sebagai kontrol korporat terdiri dari individu dan perusahaan yang membeli posisi kepemilikan (atau pengambilalihan) perusahaan yang kemungkinan besar akan merugi sehingga mereka dapat membentuk divisi baru.
1.2 Kekuasaan Korporat : Jepang dan Amerika Serikat
Perbedaan yang paling penting terjadi antara sistem keuangan Jepang dan Amerika Serikat. Di Amerika Serikat, pemegang saham individu di pasar modal eksternal menyediakan lebih banyak dana bagi perusahaan besar. Pada tahun 1980 an di Amerika Serikat lebih dari 58 persen ekuitas dimiliki individu , sementara 38 persen dimiliki korporasi. Jika di Jepang sekitar 27 persen dimiliki individu, sementara diatas 67 persen dimiliki korporasi.
Di antar bank-bank Jepang yang memegang saham dalam sebuah perusahaan, bank yang khususnya memiliki lembar saham dan utang terbesar, yang disebut bank utama memiliki hubungan paling erat dengan manajemen perusahaan tersebut. Bank Utama mempunyai intensif dan proses untuk memantau secara aktifperusahaan dalam kelompok industri mereka.Sistem kekuasaan Jepang memungkinkan pemantauan melekat dengan biaya rendah dan memberiak kompensasi eksekutif yang lebih rendah. Jadi, bukan hanya sistem kekuasaan A.S menciptakan strategi seperti diversifikasi ektensif, tetapi sistem kekuasaan Jepang juga menciptakan keunggulan bersaing lainya. Terdapat trade off penting bagi sistem kekuasaan korporat Jepang, khususnya penekanan pada proyek inovasi berisiko rendah yang menekankan pengembangan proses yang makin tinggi

If you enjoyed this post Subscribe to our feed

No Comment

Posting Komentar