020308

Written on 16.19 by Dimas Sugeng Rachmadi















2 March 2009




Dear my lovely Wife...


10 Thousand words unabled expressed my love to you...


Love u much sweetheart.. ....

Mengapa Yahudi Pintar ?

Written on 16.18 by Dimas Sugeng Rachmadi

Copas dari Kaskus.us
Originally posted by S-1


Artikel Dr Stephen Carr Leon patut menjadi renungan bersama. Stephen menulis dari pengamatan langsung. Setelah berada 3 tahun di Israel karena menjalani housemanship dibeberapa rumah sakit di sana. Dirinya melihat ada beberapa hal yang menarik yang dapat ditarik sebagai bahan tesisnya, yaitu, "Mengapa Yahudi Pintar?"

Ketika tahun kedua, akhir bulan Desember 1980, Stephen sedang menghitung hari untuk pulang ke California, terlintas di benaknya, apa sebabnya Yahudi begitu pintar? Kenapa tuhan memberi kelebihan kepada mereka? Apakah ini suatu kebetulan? Atau hasil usaha sendiri?

Maka Stephen tergerak membuat tesis untuk Phd-nya. Sekadar untuk Anda ketahui, tesis ini memakan waktu hampir delapan tahun. Karena harus mengumpulkan data-data yang setepat mungkin.

Marilah kita mulai dengan persiapan awal melahirkan. Di Israel, setelah mengetahui sang ibu sedang mengandung, sang ibu akan sering menyanyi dan bermain piano. Si ibu dan bapak akan membeli buku matematika dan menyelesaikan soal bersama suami.

Stephen sungguh heran karena temannya yang mengandung sering membawa buku matematika dan bertanya beberapa soal yang tak dapat diselesaikan. Kebetulan Stephen suka matematika..

Stephen bertanya, "Apakah ini untuk anak kamu?"

Dia menjawab, "Iya, ini untuk anak saya yang masih di kandungan, saya sedang melatih otaknya, semoga ia menjadi jenius."

Hal ini membuat Stephen tertarik untuk mengikut terus perkembangannya.

Kembali ke matematika tadi, tanpa merasa jenuh si calon ibu mengerjakan latihan matematika sampai genap melahirkan.

Hal lain yang Stephen perhatikan adalah cara makan. Sejak awal mengandung dia suka sekali memakan kacang badam dan korma bersama susu. Tengah hari makanan utamanya roti dan ikan tanpa kepala bersama salad yang dicampur dengan badam dan berbagai jenis kacang-kacangan.

Menurut wanita Yahudi itu, daging ikan sungguh baik untuk perkembangan otak dan kepala ikan mengandungi kimia yang tidak baik yang dapat merusak perkembangan dan penumbuhan otak anak didalam kandungan. Ini adalah adat orang orang Yahudi ketika mengandung. menjadi semacam kewajiban untuk ibu yang sedang mengandung mengonsumsi pil minyak ikan.

Ketika diundang untuk makan malam bersama orang orang Yahudi. Begitu Stephen menceritakan, "Perhatian utama saya adalah menu mereka. Pada setiap undangan yang sama saya perhatikan, mereka gemar sekali memakan ikan (hanya isi atau fillet),"
ungkapnya.

Biasanya kalau sudah ada ikan, tidak ada daging. Ikan dan daging tidak ada bersama di satu meja. Menurut keluarga Yahudi, campuran daging dan ikan tak bagus dimakan bersama. Salad dan kacang, harus, terutama kacang badam.

Uniknya, mereka akan makan buah buahan dahulu sebelum hidangan utama. Jangan terperanjat jika Anda diundang ke rumah Yahudi Anda akan dihidangkan buah buahan dahulu. Menurut mereka, dengan memakan hidangan kabohidrat (nasi atau roti) dahulu kemudian buah buahan, ini akan menyebabkan kita merasa ngantuk.
Akibatnya lemah dan payah untuk memahami pelajaran di sekolah.

Di Israel, merokok adalah tabu, apabila Anda diundang makan dirumah Yahudi, jangan sekali kali merokok. Tanpa sungkan mereka akan menyuruh Anda keluar dari rumah mereka. Menyuruh Anda merokok di luar rumah mereka.

Menurut ilmuwan di Universitas Israel, penelitian menunjukkan nikotin dapat merusakkan sel utama pada otak manusia dan akan melekat pada gen. Artinya, keturunan perokok bakal membawa generasi yang cacat otak ( bodoh). Suatu penemuan yang dari saintis gen dan DNA Israel.

Perhatian Stephen selanjutnya adalah mengunjungi anak-anak Yahudi. Mereka sangat memperhatikan makanan, makanan awal adalah buah buahan bersama kacang badam, diikuti dengan menelan pil minyak ikan (code oil lever).

Dalam pengamatan Stephen, anak-anak Yahudi sungguh cerdas. Rata rata mereka memahami tiga bahasa, Hebrew, Arab dan Inggris. Sejak kecil mereka telah dilatih bermain piano dan biola. Ini adalah suatu kewajiban.
Menurut mereka bermain musik dan memahami not dapat meningkatkan IQ. Sudah tentu bakal menjadikan anak pintar.

Ini menurut saintis Yahudi, hentakan musik dapat merangsang otak.

Tak heran banyak pakar musik dari kaum Yahudi.

Seterusnya di kelas 1 hingga 6, anak anak Yahudi akan diajar matematika berbasis perniagaan. Pelajaran IPA sangat diutamakan. Di dalam pengamatan Stephen, "Perbandingan dengan anak anak di California, dalam tingkat IQ-nya bisa saya katakan 6 tahun kebelakang!! !" katanya.

Segala pelajaran akan dengan mudah di tangkap oleh anak Yahudi. Selain dari pelajaran tadi olahraga juga menjadi kewajiban bagi mereka. Olahraga yang diutamakan adalah memanah, menembak dan berlari.
Menurut teman Yahudi-nya Stephen, memanah dan menembak dapat melatih otak fokus. Disamping itu menembak bagian dari persiapan untuk membela negara.

Selanjutnya perhatian Stephen ke sekolah tinggi (menengah). Di sini murid-murid digojlok dengan pelajaran sains. Mereka didorong untuk menciptakan produk. Meski proyek mereka kadangkala kelihatannya lucu dan memboroskan, tetap diteliti dengan serius.
Apa lagi kalau yang diteliti itu berupa senjata, medis dan teknik. Ide itu akan dibawa ke jenjang lebih tinggi.

Satu lagi yg di beri keutamaan ialah fakultas ekonomi. Saya sungguh terperanjat melihat mereka begitu agresif dan seriusnya mereka belajar ekonomi. Diakhir tahun diuniversitas, mahasiswa diharuskan mengerjakan proyek. Mereka harus memperaktekkanya.
Anda hanya akan lulus jika team Anda (10 pelajar setiap kumpulan) dapat keuntungan sebanyak $US 1 juta!

Anda terperanjat?

Itulah kenyataannya.

Kesimpulan, pada teori Stephen adalah, melahirkan anak dan keturunan yang cerdas adalah keharusan.. Tentunya bukan perkara yang bisa diselesaikan semalaman. Perlu proses, melewati beberapa generasi mungkin?

Kabar lain tentang bagaimana pendidikan anak adalah dari saudara kita di Palestina. Mengapa Israel mengincar anak-anak Palestina. Terjawab sudah mengapa agresi militer Israel yang biadab dari 27 Desember 2008 kemarin memfokuskan diri pada pembantaian anak-anak Palestina di Jalur Gaza.

Seperti yang kita ketahui, setelah lewat tiga minggu, jumlah korban tewas akibat holocaust itu sudah mencapai lebih dari 1300 orang lebih. Hampir setengah darinya adalah anak-anak.

Selain karena memang tabiat Yahudi yang tidak punya nurani, target anak-anak bukanlah kebetulan belaka. Sebulan lalu, sesuai Ramadhan 1429 Hijriah, Ismali Haniya, pemimpin Hamas, melantik sekitar 3500 anak-anak Palestina yang sudah hafidz al-Quran.

Anak-anak yang sudah hafal 30 juz Alquran ini menjadi sumber ketakutan Zionis Yahudi. "Jika dalam usia semuda itu mereka sudah menguasai Alquran, bayangkan 20 tahun lagi mereka akan jadi seperti apa?" demikian pemikiran yang berkembang di pikiran orang-orang Yahudi.

Tidak heran jika-anak Palestina menjadi para penghafal Alquran. Kondisi Gaza yang diblokade dari segala arah oleh Israel menjadikan mereka terus intens berinteraksi dengan al-Qur'an. Tak ada main Play Station atau game bagi mereka.
Namun kondisi itu memacu mereka untuk menjadi para penghafal yang masih begitu belia. Kini, karena ketakutan sang penjajah, sekitar 500 bocah penghafal Quran itu telah syahid.

Perang panjang dengan Yahudi akan berlanjut entah sampai berapa generasi lagi. Ini cuma masalah giliran. Sekarang Palestina dan besok bisa jadi Indonesia. Bagaimana perbandingan perhatian pemerintah Indonesia dalam membina generasi penerus dibanding dengan negara tetangganya.

Ambil contoh tetangga kita yang terdekat adalah Singapura. Contoh yang penulis ambil sederhana saja, Rokok. Singapura selain menerapkan aturan yang ketat tentang rokok, juga harganya sangat mahal.

Benarkah merokok dapat melahirkan generasi "Goblok!" kata Goblok bukan dari penulis, tapi kata itu sendiri dari Stephen Carr Leon sendiri. Dia sudah menemui beberapa bukti menyokong teori ini.
"Lihat saja Indonesia," katanya seperti dalam tulisan itu.

Jika Anda ke Jakarta, di mana saja Anda berada, dari restoran, teater, kebun bunga hingga ke musium, hidung Anda akan segera mencium bau asak rokok! Berapa harga rokok? Cuma US$ .70cts !!!

"Hasilnya? Dengan penduduknya berjumlah jutaan orang berapa banyak universitas? Hasil apakah yang dapat dibanggakan? Teknologi? Jauh sekali. Adakah mereka dapat berbahasa selain dari bahasa mereka sendiri? Mengapa mereka begitu sukar sekali menguasai bahasa Inggris? Apakah ini bukan akibat merokok? Anda fikirlah sendiri?"

Written on 15.06 by Dimas Sugeng Rachmadi



Lagi menghitung hitung Nikmat Allah….

Hah!!!!!!.....
Udah jam 6 pagi…duuh capek banget… mata ini masih benar benar lengket dengan kelopaknya, kupaksakan tetap bangun…dan langsung menuju ke dapur, Shubhannalah aroma masakan telah memenuhi ruang Dapur ukuran 4 x 4 meter yang memang tanpa exhaust ke luar, nampak jelas my lovely wife sedang sibuk menumis dan menuangkan berbagai racikan bumbu dapur ke dalam wajan pemberian mba Yayuk (salah satu kakak ku yang paling sayang dengan ku) aksi itriku di dapur dah cukup trampil bak chef di saluran tv swasta....bahkan mungkin lebih lihai karena dapur kamu cuma mengandalakan bias lampu dari ruang tamu yang menembus jendela kaca yang berfungsi sebagai partisi antara dapur dan ruang tamu...hehehe meRuang dapur rumah cuma diterangi dengan lampu ukuran 15 Watt dan ngga bisa berfungsi lagi karena air bocor dari atap dan menggenang mengakibatkan lubang ukuran diameter 5 cm dan menyebabkan Kabel plus lampu Phillips ukuran 15 watt tergantung dan menjulur. Iya sebenarnya sudah menjadi angan angan ku untuk memperbaikinya….but..but..but….hehehe kata “but” adalah alasan paling spektakuler untuk menamini suatu tindakan yang tak sempat terselesaikan.

Ya..ya..ya…that’s my home…., not big but sufficient... Alhamdulilah Gusti Allah masih memberi sejumlah kenikmatan buat ku..... ALhamdulilah..Alhamdulilah.....

Becanda konyol ala anak Gearindo :)

Written on 16.31 by Dimas Sugeng Rachmadi


Becandaan..ala temen temen Gearindo...hihihi...kalo ngebaca masih suka bikin geli..


From: Dimas Sugeng Rahmadi Sent: Thursday, November 27, 2008 10:22 AMTo: Dimas Sugeng Rahmadi; Danang Wibisana; Eka Septia; Yenny Mardiane; Novianty Dwi Mawarti; Citra Widayanti; Retno Mulyaningsih; Fransiscus Sunu; Tommy; Nurhasanah; Danang PurwantoSubject: RE: Love is truly beautiful

Hehehe…cerita yang ketiga…telah saya anulir….dari onta menjadi Gajah…hihihi…..(tetep aja tentang binatang ya?) peace…..

From: Dimas Sugeng Rahmadi Sent: Thursday, November 27, 2008 10:19 AMTo: Danang Wibisana; Eka Septia; Yenny Mardiane; Novianty Dwi Mawarti; Citra Widayanti; Retno Mulyaningsih; Fransiscus Sunu; Tommy; Nurhasanah; Danang PurwantoSubject: RE: Love is truly beautiful

Kemanusiaan ya?
Hmm….ada articles dari teman nih...

Wanita penyelamat Seorang wanita cantik tengah menikmati perjalanannya dengan kapal pesiar... Untuk mengenang perjalanannya, dia menulis dalam buku harian. Tanggal 13: Sebuah keberuntungan buatku. Aku berhasil mengenal kapten kapal dan ternyata dugaanku benar. Dia sangat gagah... Aaah beruntungnya aku. Tanggal 14: Tanpa kuduga sang kapten mengajakku makan malam dan... Alamak dia juga memuji kecantikanku... Aku jadi tersanjung. Tanggal 15: Dia mengajak makan malam lagi. Sang kapten ternyata nakal juga. Dia mulai berani mengajakku bercinta dan menunggu jawabanku besok. Tanggal 16: Dia menagih janji... Dengan jual mahal kutolak dia. (emangnya gua apaan...) eh...dia malah mengancam akan menenggelamkan kapal beserta 1200 penumpangnya. Tanggal 17: Pagi yang cerah. Aku bangga bisa menyelamatkan nyawa 1200 penumpang.

Kakek dan Bra Merayakan ulang tahun perkawinan ke 50-nya, seorang kakek bermaksud membeli hadiah buat si nenek. Berangkatlah si kakek naik bis sambil berpikir, “beli apa ya?” Di sebelah kebetulan duduk seorang gadis yang tengah membaca majalah yang di sampulnya ada iklan bra. Si kakek dapat ide untuk memberi hadiah bra buat nenek. Sampai di toko lingerie, kakek tampak kaget dengan begitu banyak pakaian dalam bergantungan. “beli apa, kek?” kata penjaga toko kaget karena ada kakek-kakek ke tokonya. “Mau beli BH buat nenek.” Si penjaga toko bertanya, “Ukurannya berapa?” Si kakek terlihat bingung, “Nah itu..... masalahnya kakek lupa nomornya dan nggak bawa contoh..” Si penjaga toko mencoba cari ukuran, “Mungkin sebesar jeruk bali, kek?” Si kakek masih terlihat bingung, “Wah, kegedean.” Si penjaga toko iseng bertanya, “jeruk Garut, kali ya?” Kakek berpikir sejenak, “Kayaknya masih kegedean.” Penjaga toko bingung, tapi tak hilang akal, “oh ya, mungkin sebesar telur bebek?” Si kakek tampak bersemangat karena tebakan penjaga toko itu tepat, “Ha, betul!” Matanya berbinar, “Tapi, yang didadar.”

Onta Saya Di tengah Hutan Amazone saat terik matahari siang, Hasim bersama gajahnya berjalan sendirian. Tiba-tiba timbul gairah seks yang menggebu-gebu, Hasim berpikir, “Kenapa sekarang? Di tengah Hutan Amazone begini dengan siapa saya harus melampiaskannya?” Karena sudah nafsu dan pengaruh dahsyatnya hujan amazone membuat otaknya sedikit error, diapun berpikir untuk melampiaskan nafsunya pada Gajahnya. Melihat gelagat aneh majikannya tersebut, si Gajah berusaha menyelamatkan diri dengan berlari. Hasim pun mengejarnya, namun gajah itu sepertinya terlalu cepat untuk dikejar.Tiba tiba ada pesawat yang melintas di tengah hutan amazone tersebut dengan api membakar kedua mesinnya dan pesawat pun itu jatuh sekitar 50 meter dari Hasim berdiri. Hasim menghampiri pesawat tersebut, tak ada satupun penumpang yang terlihat selamat. Saat Hasim akan pergi meninggalkan pesawat tersebut, dia melihat seorang pramugari seksi tergolek tak jauh dari bangkai pesawat... Begitu didekati ternyata pramugari itu masih hidup dan Hasim pun merawat pramugari tersebut.Begitu pramugari itu bangun, ia langsung memeluk Hasim dan bilang, “Anda telah menyelamatkan saya. Saya akan melakukan apa saja untuk membuat Anda senang.” Hasim pun menyambut dengan gembira, “Serius nih? Apa saja?” Pramugari itu berkata dengan nada menggoda,“Apa saja walaupun itu melelahkan”. Hasim pun langsung memegang tangan pramugari tersebut dan berkata, “Tolong bantu tangkap gajah saya, ya!”
"

From: Danang Wibisana Sent: Thursday, November 27, 2008 10:07 AMTo: Eka Septia; Dimas Sugeng Rahmadi; Yenny Mardiane; Novianty Dwi Mawarti; Citra Widayanti; Retno Mulyaningsih; Fransiscus Sunu; Tommy; Nurhasanah; Danang PurwantoSubject: RE: Love is truly beautiful

Ya udah kalo gitu
Peace….

with my bestwishes,
Danang Wibisana
From: Eka Septia Sent: Thursday, November 27, 2008 10:06 AMTo: Danang Wibisana; Dimas Sugeng Rahmadi; Yenny Mardiane; Novianty Dwi Mawarti; Citra Widayanti; Retno Mulyaningsih; Fransiscus Sunu; Tommy; Nurhasanah; Danang PurwantoSubject: RE: Love is truly beautiful

Aku yang mulai…..niy…..

From: Danang Wibisana Sent: Thursday, November 27, 2008 10:04 AMTo: Dimas Sugeng Rahmadi; Yenny Mardiane; Eka Septia; Novianty Dwi Mawarti; Citra Widayanti; Retno Mulyaningsih; Fransiscus Sunu; Tommy; Nurhasanah; Danang PurwantoSubject: RE: Love is truly beautiful

Ah…. Ngurus kebinatangan semua yang mulai siapa …
Kemanusiaannya duong…….

with my bestwishes,
Danang Wibisana
From: Dimas Sugeng Rahmadi Sent: Thursday, November 27, 2008 10:03 AMTo: Danang Wibisana; Yenny Mardiane; Eka Septia; Novianty Dwi Mawarti; Citra Widayanti; Retno Mulyaningsih; Fransiscus Sunu; Tommy; Nurhasanah; Danang PurwantoSubject: RE: Love is truly beautiful

Nah Loh Eka….
Kena omel tuh….makanya jangan ngurusin diri sendiri aja ya..(red: ngurus gajah).....tapi ngurus manusia juga dunk....hehehe....Peace yak.....

From: Danang Wibisana Sent: Thursday, November 27, 2008 10:00 AMTo: Yenny Mardiane; Eka Septia; Novianty Dwi Mawarti; Dimas Sugeng Rahmadi; Citra Widayanti; Retno Mulyaningsih; Fransiscus Sunu; Tommy; Nurhasanah; Danang PurwantoSubject: RE: Love is truly beautiful

Binatang pada diurusin…
Ngurusin diri sendiri ngapa ……
with my bestwishes,
Danang Wibisana
From: Yenny Mardiane Sent: Thursday, November 27, 2008 9:58 AMTo: Eka Septia; Novianty Dwi Mawarti; Dimas Sugeng Rahmadi; Citra Widayanti; Retno Mulyaningsih; Fransiscus Sunu; Tommy; Nurhasanah; Danang Wibisana; Danang PurwantoSubject: RE: Love is truly beautiful

Kalo kodok ada nyanyiannya dan sangat popular,
Contohnya “ada kodok tekotek tekotek dipinggir kali tekotek..tekote..
Trus Bang Ben aja nyanyiin juga “ Sang kodok eh.. eh.. eh sang kodok

From: Eka Septia Sent: 27 Nopember 2008 9:40To: Yenny Mardiane; Novianty Dwi Mawarti; Dimas Sugeng Rahmadi; Citra Widayanti; Retno Mulyaningsih; Fransiscus Sunu; Tommy; Nurhasanah; Danang Wibisana; Danang PurwantoSubject: RE: Love is truly beautiful

Ga tau ya gajah tuh dah go publik…liat iklan FLEXI di tipi duonk…..gajahnya jatoh dari puun……
Kalo kodok iklan apaan ya…..!!!

From: Yenny Mardiane Sent: Thursday, November 27, 2008 9:36 AMTo: Novianty Dwi Mawarti; Eka Septia; Dimas Sugeng Rahmadi; Citra Widayanti; Retno Mulyaningsih; Fransiscus Sunu; Tommy; Nurhasanah; Danang Wibisana; Danang PurwantoSubject: RE: Love is truly beautiful

Waksss???naik daun???kalo kodok naik daun sih iya….gajah???ada2 aza lu pi….

From: Novianty Dwi Mawarti Sent: 27 Nopember 2008 9:34To: Eka Septia; Dimas Sugeng Rahmadi; Yenny Mardiane; Citra Widayanti; Retno Mulyaningsih; Fransiscus Sunu; Tommy; Nurhasanah; Danang Wibisana; Danang PurwantoSubject: RE: Love is truly beautiful

Sepertinya di sini Gajah lg naik daun yaaaa

Best Regards,
Novianty
From: Eka Septia Sent: Thursday, November 27, 2008 9:30 AMTo: Dimas Sugeng Rahmadi; Yenny Mardiane; Citra Widayanti; Retno Mulyaningsih; Fransiscus Sunu; Novianty Dwi Mawarti; Tommy; Nurhasanah; Danang Wibisana; Danang PurwantoSubject: RE: Love is truly beautiful

Paling ga keren kalo bisa ngingu gajah…coba banyangin kalo miyara kodok….hehehe


From: Dimas Sugeng Rahmadi Sent: Thursday, November 27, 2008 9:27 AMTo: Eka Septia; Yenny Mardiane; Citra Widayanti; Retno Mulyaningsih; Fransiscus Sunu; Novianty Dwi Mawarti; Tommy; Nurhasanah; Danang Wibisana; Danang PurwantoSubject: RE: Love is truly beautiful

Kalo cinta sudah melekat…..lihat gajah bagai lihat malaikat...(halah)

From: Eka Septia Sent: Thursday, November 27, 2008 9:23 AMTo: Yenny Mardiane; Dimas Sugeng Rahmadi; Citra Widayanti; Retno Mulyaningsih; Fransiscus Sunu; Novianty Dwi Mawarti; Tommy; Nurhasanah; Danang Wibisana; Danang PurwantoSubject: RE: Love is truly beautiful

Kalo minta gendong kuat…ga ?

From: Yenny Mardiane Sent: Thursday, November 27, 2008 9:19 AMTo: Dimas Sugeng Rahmadi; Eka Septia; Citra Widayanti; Retno Mulyaningsih; Fransiscus Sunu; Novianty Dwi Mawarti; Tommy; Nurhasanah; Danang Wibisana; Danang PurwantoSubject: RE: Love is truly beautiful

Kalo miara gajah gimana yah??

From: Dimas Sugeng Rahmadi Sent: 27 Nopember 2008 9:12To: Eka Septia; Citra Widayanti; Retno Mulyaningsih; Fransiscus Sunu; Yenny Mardiane; Novianty Dwi Mawarti; Tommy; Nurhasanah; Danang Wibisana; Danang PurwantoSubject: RE: Love is truly beautiful

Eka,

Thanks a lot.

Regards,
Dimas

From: Eka Septia Sent: Thursday, November 27, 2008 9:00 AMTo: Citra Widayanti; Retno Mulyaningsih; Fransiscus Sunu; Yenny Mardiane; Novianty Dwi Mawarti; Tommy; Nurhasanah; Danang Wibisana; Danang Purwanto; Dimas Sugeng RahmadiSubject: Love is truly beautiful

Have a nice day….

Thanks,
Eka Septia

Written on 16.17 by Dimas Sugeng Rachmadi

MAPPING YOUR COMPETITIVE POSITION

Most companies have to build fresh competitive advantages and destroy others’ advantages faster than they used to. As innovation pervades the value chain, they must migrate quickly from one competitive position to another, creating new ones, depreciating old ones, and matching rivals’. The process is disorderly and unstable. Senior executives desperately need new tools to help them systematically analyze their own and other players’ competitive positions in hyper competitive markets. One way to do that is to track the relationship between prices and a product’s key benefit over time. However, it isn’t easy to come to grips with either benefits or prices. Most customers are unable to identify the features that determine the prices they are willing to pay for products or services, according to a 2004 survey by Strativity, a global research and consulting firm. Worse, 50% of sales Journal of Air Transport Management 11 (2005) 127–134. If customers don’t know what they’re paying for, and managers don’t know what they’re charging for, it’s almost impossible for companies to identify their competitive positions. Different executives place their firm’s offerings in different spots on a price-benefit map; few know the primary benefit their product offers; and they all overestimate the benefits of their own offerings while underestimating those of rivals. The lack of understanding about competitive positions is palpable in industries such as consumer electronics, where the number of features makes comparisons complicated; in markets like computer hardware, where technologies and strategies change all the time; and when products, such as insurance policies, are intangible. Seven years ago, I came up with a way companies could capture competitive positions graphically to serve as the basis for strategy discussions. Drawn by using simple statistical analysis, a price-benefit positioning map provides insights into the relationship between prices and benefits, and tracks how competitive positions change over time. Executives can use the tool to benchmark themselves against rivals, dissect competitors’ strategies, and forecast a market’s future, as we shall see in the following pages. By creating an accurate map of the competitive landscape, companies can also get everyone in the organization on the same page. During my consulting and research work, I have applied this tool in more than 30 industries, including automobiles, advanced materials, artificial sweeteners, cellular telephones, restaurants, retailing, turbines, tires, motorcycles, and ships. Let me show you how to create and read a positioning map.
Drawing Positioning Maps
In its simplest form, a price-benefit positioning map shows the relationship between the primary benefit that a product provides to customers and the prices of all the products in a given market. Creating such a map involves three steps. Define the market. To draw a meaningful map, you must specify the boundaries of the market in which you’re interested. First, identify the consumer needs you wish to understand.
You should cast a wide net for products and services that satisfy those needs, so you
aren’t blindsided by fresh entrants, new technologies, or unusual offerings that take care of those needs. Second, choose the country or region you wish to study. It’s best to limit the geographic scope of the analysis if customers, competitors, or the way products are used differ widely across borders. Finally, decide if you want to track the entire market for a product or only a specific segment, if you wish to explore the retail or wholesale market, and if you’re going to track products or brands. You
can create different maps by changing these frames of analysis. Choose the price and determine the primary benefit. Once you’ve defined the market, you need to specify the scope of your analysis of prices. You have implicitly decided whether to study retail or wholesale prices when you chose which market to focus on, but you must also consider other pricing parameters. You must choose whether to compare initial prices or prices that include life cycle costs, prices with transaction costs or without them, and the prices of unbundled or bundled offers. These choices depend on the yardstick that customers use in making purchasing decisions in the market under study. Remember to be consistent about the price definition you use while gathering data. Identifying the primary benefit—the benefit that explains the largest amount of variance in prices—can be complicated. A product offers several benefits: basic functions, additional features, durability, serviceability, aesthetics and so on .

Refference D'Avenie Journal,
(Mapping Your Competitive Position Harvard Business review • November 2007 page 2 BY Richard D’Aveni)

Semoga Allah SWT memberi yang terbaik buat Rafli, Danang dan Tita...

Written on 16.14 by Dimas Sugeng Rachmadi


From: Danang Purwanto [mailto:danang@gearindoprakarsa.co.id] Sent: Wednesday, May 27, 2009 1:45 PMTo: 'Dimas Sugeng Rachmadi'; 'Amiruddin'; 'Rina Trisnawati'; 'Citra Widayanti'; 'andri Budi Santoso'; 'Rustam Riyadi'; 'Jupriyatmoko'; 'Nurhasanah'; d.priatma@gearindoprakarsa.co.idSubject: RE: Semoga Allah memberi yang terbaik buat Rafli, Danang, Tita dan keluarga.....

Waalaikum Salam Wr Wb,

Terimakasih untuk sahabat2ku atas support, bantuan dan perhatiannya selama ini, Allah pasti membalas kebaikan kalian. Anak saya sekarang masih di icu, mohon doanya supaya ada mukjijat dari Allah SWT untuk anak saya. Anak adalah titipan Allah, cepat lambat siapapun mahluk Allah SWT pasti akan kembali kepadanya termasuk anak saya. Saya pasrah dan ikhlas menghadapi cobaan ini.

Untuk yang belum pernah lihat anak saya, terlampir foto2 anak saya sewaktu dia masih dirumah.

Terimakasih
Wassalam,
Danang

From: Dimas Sugeng Rachmadi [mailto:dimas@gearindoprakarsa.co.id] Sent: Wednesday, May 27, 2009 10:16 AMTo: danang@gearindoprakarsa.co.id; 'Amiruddin'; 'Rina Trisnawati'; 'Citra Widayanti'; 'andri Budi Santoso'; 'Rustam Riyadi'; 'Jupriyatmoko'; 'Nurhasanah'; d.priatma@gearindoprakarsa.co.idSubject: Semoga Allah memberi yang terbaik buat Rafli, Danang, Tita dan keluarga.....

Assalamualaikum……

Entah ucapan “selamat ya” atau ucapan “yang tabah ya nang”…bibir ini terasa kelu, aliran darah makin kencang dan sekuat tenaga aku mencoba menahan tetesan air mata saat aku mendekati meja kamu yang tidak seberapa jauh dari meja kerjaku. Bagi ku si nang telah mampu menerjemahkan secara sempurna makna seorang anak dan hakikat seorang ayah…memberi dan terus memberi demi seberkas senyum di bibir putra pertamanya yang lahir 3 bulan yang lalu.

Wajah itu tetap bersinar, sibuk menerima telepon dan melakukan aktifitas sebagai engineer . Tidak ada seorang pun yang tahu bahwa dia memendam suatu kekawatiran yang mendalam. Jika diluar sana beberapa orang sibuk menyelamatkan jiwa para pendaki gunung yang tersesat…bagi ku si nang telah menorehkan sejarah hiroiknya sendiri. Jika Wikipedia menuliskan secara detail teori tentang anak, maka si nang ini telah melakukan praktek kerja yang sesunguhnya, memecahkan barisan rumus dan formula kasih sayang, hukum kekekalan energi ikhlas dan statistical process sabar.

Saat matahari yang bersinar menjalankan tugas kosmiknya menarik satelit agar tetap di porosnya, bintang gemerlapan , dan bumi tempat manusia bersandar takut menerima amanah tugas, amanah kehendak, amanah pengetahuan personal, amanah usaha khusus dari gusti kang murbeng dumadi…sunguh luar biasa makhluk yang bernama manusia, manusia yang mampu mengemban amanah. dan menurut intrepetasiku salah satu amanah yang terbesar adalah anak. Karena kelak segala perbuatan anak kita adalah kontribusi kita…sikap dan perbuatan mereka adalah hasil goresan tinta dari bagaimana kita membesarkanya.
“Sesungguhnya kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zhalim dan amat bodoh.” (72) sehingga Allah mengazab orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang musyrikin laki-laki dan perempuan; dan sehingga Allah menerima tobat orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (73) (Al-Ahzab / 33 : 72-73)
Jika menilik kisah para nabi, Iman kepada Allah SWT dan kecintaan yang luar biasa kepada anak anaknya juga menjadi ujian bagi nabi Ayub . Ujian yang mendatangkan ‘malapetaka’ dalam kehidupan Ayub, sampai ia kehilangan segala miliknya, termasuk meninggalnya kesepuluh anaknya . Selanjutnya, nabi Ayub jatuh sakit yang menyebabkan dia dijauhi oleh semua orang. Bahkan istrinya mencelanya. Para sahabatnya mengunjungi nabi Ayub, namun mereka bukannya memberi penghiburan, malah mereka menyalahkan Ayub . Dalam pergumulannya, Ayub tetap percaya kepada Allah SWT ,dalam kesengsaraannya, Ayub memeriksa batinnya, dan tidak menemukan kesalahan di dalamnya . Nabi Ayub bertanya kepada Allah SWT, namun yang ada hanya keheningan . Dalam kesedihannya, nabi Ayub kemudian berteriak, memberontak, sehingga akhirnya Allah SWT menjawab, bukan dengan penjelasan atau penghiburan, namun dengan pertanyaan kembali “Di manakah engkau, ketika Aku meletakkan dasar bumi? Ceritakanlah, kalau engkau memiliki pengertian .” Selanjutnya Allah SWT menjabarkan kebesaran kuasa-Nya dan keadilan-Nya yang telah menciptakan dan mengatur segala alam semesta. Dengan menyesal Ayub mencabut perkataannya dan setelah itu keadaan Ayub dipulihkan. Setelah lulus dari cobaan, Ayub dan istrinya kembali hidup normal. Mereka dikaruniai beberapa anak yang beriman. Salah satu putranya yang bernama Basyar terpilih meneruskan dakwah ayahnya. Dalam Al-Qur'an dua kali disebutkan nama Zulkifli yang diangkat menjadi nabi dan rasul. Itu tidak lain adalah Basyar sendiri. Cobaan beruntun itu rupanya tidak menggoyahkan keimanan Ayub. Ia begitu sabar. Dalam penderitaan itu, Ayub sering mengingat-Nya. Allah Swt. pun akhirnya mengabulkan doa permohonannya untuk kesembuhan.
Segala yang ada pada manusia adalah sementara, seperti bunga, berkembang dalam sesaat lalu layu....
Dari kisah Ayub ini terdapat pengajaran moral yang dapat diambil bahwa ada kalanya manusia menderita tanpa sebab, atau dikenal dengan “the suffering of the just“. Sehingga kematian kesepuluh anak Ayub tersebut bukan menjadi akibat dari dosa Ayub atau istrinya, atau anak-anaknya. Tuhan mengizinkan kemalangan itu terjadi untuk menguji iman Ayub, dan setelah Ayub bertahan dalam iman, dan menyesal dari segala perkataannya ‘mempertanyakan’ keadilan Tuhan, maka Tuhan mengembalikan dan memulihkan keadaan Ayub. Kisah Ayub sendiri menyatakan sifat-sifat keilahian Allah SWT, yaitu, keadilan, ke-Mahakuasa-an-Nya (God’s power and absolute control), kebijaksanaannya, dan juga belas kasihan-Nya yang memperhatikan penderitaan manusia dan kesediaan-Nya untuk mengampuni manusia yang bertobat. Manusia berkewajiban untuk menghindari segala bentuk kejahatan [meskipun dalam keadaan yang paling sulit sekalipun], dan manusia harus tunduk kepada Allah SWT dengan kerendahan hati menerima kehendak Allah, walaupun belum sepenuhnya dapat dimengerti. Dari kisah nabi Ayub ini, kita juga diajarkan untuk memberi perhatian kepada mereka yang lemah, sakit, yatim piatu, dsb.
Ya Allah limpahkanlah rahmat dan keselamatan yang sempurna kepada junjungan kami Nabi Muhammad yang dapat melepas beberapa kerepotan/ikatan, menghilangkan beberapa kesusahan, mendatangkan beberapa hajat, mendapatkan beberapa kesenangan, khusnul khatimah dan curahan rahmat sebab wajah mulia pada tiap sa’at dan nafas sebanyak yang Engkau ketahui, dengan kerahmatanMu Dzat Yang Paling belas Kasih…Ya Allah limpahkanlah rahmat dan keselamatan kepada Rafly, Danang dan Tita..mohon berikanlah kebahagiaan buat keluarga mereka dan ampuni dosa dosa kami ya Allah…
Jakarta 27 May 2009. Dimas
Ref : Shalawat Nariyah, Al-Quran (Qs-Shad).